Beda cakram floating dan non floating

20 Jan 2021

Beda cakram floating dan non floating

Belowspeed - Salah satu cara meningkatkan kinerja pengereman sepeda motor yakni mengganti piringan cakram dengan produk aftermarket. Pada umumnya, cakram aftermarket ini berupa jenis floating. Diameternya juga lebih besar ketimbang bawaan motor sehingga proses pengereman lebih singkat. Rem cakram aftermarket kinerjanya lebih optimal karena adanya float button. Cakram floating rancangannya two piece antara disc rotor dan rotor carrier. Sementara itu rem cakram bawaan motor memiliki rancangan antara disc rotor yang bergesekan dengan kampas dan bagian rotor carrier dibuat menyatu (one piece).

Masing-masing jenis piringan cakram ini dibuat sesuai dengan sepeda motornya. Untuk motor dengan kapasitas mesin kecil dan pemakaian harian biasanya memakai cakram biasa. Lain halnya dengan motor sport, pabrikan bakal memasang rem cakram floating sebagai salah satu fitur standar.

Cakram Biasa

Rem Cakram Biasa

Jenis rem yang satu ini paling banyak dipakai dan jadi standar sebagian besar sepeda motor di Indonesia. Piringan cakram one piece dinilai cukup maksimal untuk hal pengereman dalam kondisi standar. Desain cakram ini solid dan hanya terdapat lubang-lubang di bagian rotor-nya.Lubang ini fungsinya tidak hanya untuk mendinginkan. Adanya lubang juga sekaligus mengurangi bobot piringan cakram itu sendiri. Lubang pada disc rotor juga berfungsi membuang sisa air hujan pada kaliper.

Pabrikan sepeda motor memasang cakram solid untuk pemakaian sehari-hari karena harganya yang terjangkau. Jenis cakram ini juga tidak berisik saat digunakan.
Rancangan yang sederhana membuat cakram konvensional lebih cepat panas, sekalipun lubangnya cukup banyak. Selain itu, tekanan dari kaliper terus menerus membuat palang antara rotor dan carrier cepat bengkok.

Piringan Cakram Floating

Rem Cakram Jenis Floating

Cakram floating biasanya digunakan pada motor performa tinggi atau motor balap. Jenis rem yang satu ini dinamakan floating karena ada sedikit celah ‘mengambang’ antara disc rotor dan carrier. Jadi, disc rotor dapat bergeser sedikit ketika pengereman. Tujuannya supaya rem tidak mudah terkunci saat bekerja secara maksimal.

Desain cakram floating ini berupa two piece (rotor disc dan carrier) yang dihubungkan dengan float button. Cakram floating terbagi atas beberapa bagian antara lain:
  • Rotor carrier sebagai penyangga utama piringan di velg. Biasanya terbuat dari besi baja.
  • Float button berfungsi sebagai penghubung antara rotor carrier dan brake rotor. Komponen ini bentuknya seperti cincin pengunci.
  • Brake rotor, bagian yang berbenturan langsung dengan kampas rem.
Float button atau pin floating memungkinkan cakram rem bergerak bebas ke kiri dan ke kanan. Jarak bebas ini ukurannya sangat kecil, antara 0,03 mm – 0,05 mm. Adanya ruang bebas ini membuat cakram floating kadang mengeluarkan suara kricik-kricik Floating ini juga mencegah terjadinya cakram melengkung karena panas tinggi ketika pengereman berlangsung.

Suhu cakram bisa stabil, sehingga rem tetap pakem ketika digunakan untuk perjalanan jauh dan memakan waktu lama. Desain two piece ini sedikit riskan saat terjadi tabrakan dari samping. Bagian brake rotor bisa terpisah dari rotor carrier.

Modifikasi harian biasanya tetap memakai kaliper bawaan motor. Padahal, cakram ini sebaiknya menggunakan kaliper khusus, yaitu kaliper radial. Fungsi floating akan terasa lebih maksimal ketika dilakukan pengereman.

Tags:

Leave A Comment