Memahami cara kerja motor injeksi

20 Jan 2021

Memahami cara kerja motor injeksi

Belowspeed - Pabrikan motor saat ini sudah membekali setiap motor barunya dengan teknologi injeksi. Teknologi ini sangat membantu anda dalam berkendara sehari-hari karena lebih efisien bahan bakar dan lebih sedikit perawatan.

Namun, tahukah anda bagaimanakah sebenarnya sistem injeksi motor anda bekerja?

Pada dasarnya, prinsip kerja sistem injeksi adalah mengontrol aliran bahan bakar secara elektronik, mulai dari tangki hingga masuk ke ruang bakar. Aliran bahan bakar ini diproses dalam bentuk uap bensin dengan volume, sesuai dengan kebutuhan mesin motor. Oleh karena itu, teknologi injeksi ini lebih irit dalam penggunaan bahan bakar dari teknologi pengabut bahan bakar karburator.

Adapun sistem atau alat yang bekerja untuk mengatur volume bahan bakar tersebut adalah ECU (Engine Control Unit) atau bisa juga disebut ECM (Engine Control Module).

ECM (Engine Control Module) pada Honda Beat Fi

Pertanyaannya, Bagaimana sih prosesnya sampai bisa didapatkan semprotan uap bensin sesuai kebutuhan mesin?
  1.  Ketika kunci kontak di posisi On, pompa bahan bakar atau fuel pump akan bekerja selama 2 detik dan memberi tekanan pada selang bahan bakar
  2. Setelah kunci kontak di posisi On, sensor-sensor seperti throttle position sensor (TPS), intake air temperature (IAT), manifold air pressure(MAP), engine oil temperature (EOT), dan O2 sensor memberikan input ke ECM.
  3. Setelah motor di-starter, pompa bahan bakar akan bekerja kembali dan injektor akan menyemprotkan bahan bakar. Semua kerja sistem injeksi akan di kontrol oleh Engine Control Modulberdasar input-an sensor-sensor tersebut.
Lalu, seperti apa input yang diberikan sensor-sensor tersebut?

 "Input yang diberikan sensor adalah tegangan. Sebelumnya, sensor disuntik tegangan telebih dulu oleh ECM sebesar 5 Volt, kecuali O2 sensor. Karena sensor ini menghasilkan tegangan sendiri tanpa disuntik oleh ECM," papar Sriyono, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM), dikutip dari motorplus-online.com.

Sensor-sensor ini adalah variable resistor yang sifatnya memberikan tahanan.
Ketika arus diberikan hambatan secara variabel, maka tegangan yang dikeluarkan akan berubah-ubah sesuai besarnya hambatan yang diberikan.

"Perubahan kondisi mesin yang dibaca itu membuat besaran tahanan pada sensor ikut berubah. Sehingga tegangan yang dikirim sensor ke ECM ikut berubah sesuai kondisi mesin yang dibaca," pungkas Sriyono.

Tags:

Leave A Comment